Selasa, 25 Mei 2010

Membuat Analisis Finansial



Analisis finansial diperlukan untuk menghitung proyeksi cashflow suatu proyek / usaha. Selain itu, analisis finansial berguna untuk mengukur pendapatan minimal, pengeluaran maksimal, proyeksi pendapatan, proyeksi keuntungan yang digunakan untuk mengontrol suatu proyek atau usaha. Beberapa contoh analisis finansial dapat dilihat pada Analisis Finansial Industri Gelatin dan Analisis Finansial Bimbingan Belajar.

Analisis aspek finansial meliputi penentuan asumsi, analisis sumber dana dan struktur pembiayaan, biaya investasi, harga dan prakiraan penerimaan, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, analisis titik impas, kriteria kelayakan investasi dan analisis ekonomi. Asumsi digunakan sebagai acuan perhitungan aspek finansial. Diagram analisis aspek finansial dapat dilihat pada gambar berikut.

Kriteria kelayakan investasi yang dianalisis yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C), Payback Period (PBP) dan analisa sensitivitas. Break Event Point (BEP) digunakan untuk melihat volume penjualan dimana perusahaan tersebut sudah dapat menutup semua biaya-biayanya tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan.

1. BEP (Analisa titik impas)

Perhitungan analisa titik impas) adalah sebagai berikut :



BEP=Biaya tetap
1-(Biaya variabel/Total penerimaan)


2. NPV

Menurut Gray et al (1992), formula yang digunakan untuk menghitung NPV adalah:



dimana :

Bt = benefit social brutto pada tahun t

Ct = cost social brutto sehubungan dengan proyek pada tahun t

i = tingkat suku bunga pada periode-t

t = periode investasi (t=0,1,2,3…n)

Apabila hasil perhitungan nilai NPV dalam suatu proyek didapatkan nilai yang lebih besar atau sama dengan nol berarti proyek tersebut layak untuk dilaksanakan. Apabila nilai NPV yang dihasilkan lebih besar daripada nol, berarti proyek dapat menghasilkan keuntungan. Apabila nilai NPV yang dihasilkan sama dengan nol berarti proyek tersebut akan mengembalikan biaya sebesar opportunity cost faktor produksi modal. Apabila nilai NPV yang dihasilkan kurang dari nol berarti proyek tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan. Oleh sebab itu, pelaksanaannya harus ditolak.

3. IRR

Fomulasi matematik IRR menurut Gray et al. (1992) adalah sebagai berikut :



dimana :

Bt = benefit social brutto pada tahun t

Ct = cost social brutto sehubungan dengan proyek pada tahun t

i= tingkat suku bunga (%) pada periode-i

n= umur ekonomis proyek

4. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

Gray et al. (1992) menjelaskan rumus Net B/C sebagai berikut :


Net B/C=


dimana :

Bt = benefit social brutto pada tahun t

Ct = biaya social brutto sehubungan dengan proyek pada tahun t

i = tingkat suku bunga (%)

n = umur ekonomis proyek

Kriteria kelayakan proyek adalah jika Net B/C lebih besar atau sama dengan satu. Sedangkan proyek dinyatakan tidak layak apabila Net B/C lebih kecil dari satu.

5. Pay Back Period (PBP)

Pay Back Period (PBP) menunjukkan berapa lama modal yang ditanam dalam investasi akan kembali. Rumus yang digunakan untuk menghitung Pay Back Period (PBP) adalah sebagai berikut :



Dimana

M = nilai pay back period

Rk = pendapatan bersih untuk periode ke-k

Ek = pengeluaran untuk periode ke-k

p = investasi awal

6. Analisa Sensitifitas

Analisa titik impas akan dilakukan dengan menaikkan harga bahan baku, menurunkan harga jual dan menaikkan biaya investasi. Dengan perubahan tersebut, kriteria-kriteria kelayakan investasi juga akan berubah. Perubahan dilakukan sampai kriteria kelayakan berada pada kisaran titik kritis antara layak dan tidak layak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Agroindustri

Kemasan Cerdas dengan Sensor Kebusukan Fillet Ikan. Mahasiswa bernama lengkap Yogi Waldingga Hasnedi berhasil membuat kemasan cerdas pendeteksi kebusukan fillet ikan. Ia memulai penelitiannya karena melihat bahwa penilaian kesegaran ikan yang dilakukan masyarakat sampai saat ini masih menggunakan indra dengan faktor yang diamati berupa penampakan (diamati pada mata, kulit, dan insang), tekstur, bau, dan warna. Sejalan dengan kemajuan teknik kemasan, berbagai penilaian tingkat kesegaran ikan saat ini telah mengarah pada produk kemasan yang terintegrasi antara nilai kemasan tersebut dengan tingkat kesegaran ikan itu sendiri...Selengkapnya

Tips Trik Menulis Skripsi