Selasa, 11 Mei 2010

Wahana Haji dan Dunia Islam

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Haji adalah rukun Islam yang ke lima. Haji wajib bagi umat muslim yang mempunyai kemampuan. Hal tersebut menyebabkan jamaah haji di Indonesia merupakan jumlah terbesar dari seluruh jamaah haji di dunia. Tahun 1428 H/2007 M diberangkatkan sebanyak 205.000 orang jamaah haji. Hal ini karena jumlah umat muslim di Indonesia sebesar 88,2 % dari total seluruh penduduk atau sebesar 198 juta jiwa.

Setiap jamaah yang akan berangkat haji melakukan manasik haji sebagai latihan. Manasik haji juga dilakukan oleh siswa taman kanak-kanak (TK) Islam. Setiap tahunnya mereka melakukan manasik haji dengan sarana seadanya.

Manasik haji yang dilakukan oleh para calon jamaah dan oleh siswa taman kanak-kanak biasanya dilakukan secara sederhana dan peralatan serta perlengkapan yang sederhana pula. Hal ini memunculkan peluang untuk dibangun sebuah wahana sebagai miniatur dari tempat berhaji di tanah suci Mekkah. Wahana tersebut meliputi seluruh proses pelaksanaan haji dari mulai berangkat menaiki pesawat sampai melakukan thawaf wada’ dan kembali ke tanah air.

Jenis wahana haji juga dapat diperluas sehingga menjadi wahana haji dan situs dunia Islam. Tambahan wahana situs dunia Islam dapat menangkap peluang sarana rekreasi dari para siswa TK, SD bahkan rekreasi remaja dan keluarga.

Peluang membangun ”Wahana Haji dan Situs Dunia Islam” yang lengkap perlu ditindaklanjuti sampai menjadi kenyataan. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang cukup matang dengan mengalokasikan sumberdaya dan dana. Untuk meminimalisir resiko, menghasilkan sistem usaha yang baku, menghitung skema pembiayaan dan memprediksi potensi keuntungan maka perlu dilakukan Feasibility Study terhadap proyek Pendirian ”Wahana Haji”.

TUJUAN

1. Melakukan penelitian studi kelayakan (Feasibility Study) terhadap proyek ”Wahana Haji dan Situs Dunia Islam”
2. Menghasilkan blue print sistem usaha ”Wahana Haji dan Situs Dunia Islam” sebagai bahan untuk dipatenkan.
3. Menindaklanjuti paten yang akan dihasilkan dengan pencarian investor dan pendirian proyek.

RENCANA KERJA & TIME SCHEDULLE

Pendirian proyek Wahana Haji dan Situs Dunia Islam dilakukan melalui empat tahap yaitu pembuatan Feasibility Study, pembuatan paten, pencarian investor dan pembangunan proyek.

1. Pembuatan Feasibility Study
Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Husnan dan Suwarsono, 2000). Studi kelayakan proyek dapat didefinisikan sebagai suatu studi secara mendalam serta seksama tentang berbagai aktivitas yang akan dikerjakan di masa mendatang untuk melihat atau mengetahui tingkat kelayakan laba yang akan diperoleh (Ichsan et al., 2003).

Umumnya penelitian sudi kelayakan meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek keuangan, aspek manajemen, aspek hukum dan aspek ekonomi serta sosial (Husnan dan Suwarsono, 2000). Penelitian terhadap keadaan dan prospek suatu proyek dilakukan atas kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen operasional, aspek yuridis dan aspek ekonomi- finansial (Sutojo, 2000).

Aspek-aspek yang diteliti pada feasibility study ”Wahana Haji & Situs Dunia Islam” adalah aspek pasar & pemasaran, teknis teknologis, legalitas & perijinan, manajemen dan finansial.

2.Pembuatan Paten

Salah satu hasil dari feasibility studi adalah menghasilkan sistem usaha yang baku. Sistem usaha dari Proyek Wahana Haji dan Situs Dunia Islam dapat dipatenkan untuk menghindari pencurian ide usaha. Setelah paten dihasilkan, kemudian paten tersebut yang akan ditawarkan pada investor untuk mendirikan proyek tersebut.

3. Pencarian Investor
Pencarian investor dilakukan dengan menawarkan paten Wahana Haji dan Situs Dunia Islam. Investor dapat terdiri dari satu atau beberapa orang atau dapat melibatkan pihak bank.

4. Pembangunan Proyek
Pembangunan proyek dilakukan setelah terjadi kesepakatan kerjasama yang ditandatangani seluruh pihak. Pembangunan proyek dilakukan dengan mendirikan perusahaan baru.

Waktu pengerjaan feasibility studies selama 6 (enam) bulan. Time schedulle dapat dilihat pada Lampiran 1.

TIM & PEMBAGIAN TUGAS

Tim pelaksana proyek ”Wahana Haji dan Situs Dunia Islam” terdiri dari ... orang. Nama anggota tim dan spesifikasi keahlian masing-masing tim dapat dilihat di bawah ini. Seluruh anggota tim akan menjadi pemegang hak paten dengan hak yang sama satu sama lain.

1.Nama :
No KTP :
Tugas :
2.

PEMBIAYAAN

Pembiayaan proyek ”Wahana Haji dan Situs Dunia Islam” terdiri dari biaya penyusunan Feasibility Study dan pembuatan paten. Biaya pembuatan Feasibility Study ideal untuk pembiayaan proyek ini sebesar Rp. 183.560.000,- (seratus delapan puluh tiga juta lima ratus enam puluh ribu rupiah) dengan tenaga ahli dan Rp 63.560.000,- (enam puluh tiga juta lima ratus enam puluh ribu rupiah) tanpa tenaga ahli. Namun biaya ini dapat diminimalisir menjadi sebesar Rp. 18.200.000,- (delapan belas juta dua ratus ribu rupiah). Biaya sebesar delapan belas juta dua ratus ribu rupiah tersebut di tanggung oleh PIC Penyandang dana.

Rincian biaya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Agroindustri

Kemasan Cerdas dengan Sensor Kebusukan Fillet Ikan. Mahasiswa bernama lengkap Yogi Waldingga Hasnedi berhasil membuat kemasan cerdas pendeteksi kebusukan fillet ikan. Ia memulai penelitiannya karena melihat bahwa penilaian kesegaran ikan yang dilakukan masyarakat sampai saat ini masih menggunakan indra dengan faktor yang diamati berupa penampakan (diamati pada mata, kulit, dan insang), tekstur, bau, dan warna. Sejalan dengan kemajuan teknik kemasan, berbagai penilaian tingkat kesegaran ikan saat ini telah mengarah pada produk kemasan yang terintegrasi antara nilai kemasan tersebut dengan tingkat kesegaran ikan itu sendiri...Selengkapnya

Tips Trik Menulis Skripsi