Selasa, 25 Mei 2010

STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN INDUSTRI GELATIN DARI KULIT SPLIT

Kirim Ke Saya

RESUME

Potensi pasar gelatin di Indonesia cukup besar yaitu sebesar 2.767.296 kg. Besarnya potensi pasar ini karena hampir seluruh kebutuhan gelatin di Indonesia dipenuhi oleh gelatin impor. Struktur pasar yang terjadi adalah persaingan murni dalam skala internasional tetapi perusahaan gelatin ini mempunyai keunggulan dari sisi geografis, harga, relasi dan status kehalalan produk dibandingkan perusahaan-perusahaan penghasil gelatin dari luar negeri.

Jika dilihat dari derajat persaingan pasar, perusahaan dapat berproduksi dengan acuan kapasitas sekitar 0,18 % dari konsumsi gelatin dunia atau sebesar 500.000 kg per tahun. Pada level ini, perusahaan hanya akan bersaing dengan dengan perusahaan-perusahaan gelatin internasional yang berada pada urutan bawah. Pangsa pasar gelatin dunia yang masih terbuka sekitar 6.735.000 kg per tahun. Berdasarkan pertimbangan pangsa pasar gelatin dunia, potensi pasar gelatin Indonesia, acuan kapasitas berdasar
derajat persaingan pasar dan teknologi proses dan mesin yang dipilih, kapasitas produksi perusahaan ditetapkan sebesar 434.560 kg per tahun.
Kapasitas ini hanya sebesar 15,70 % dari potensi pasar di Indonesia atau 6,45 % dari pangsa pasar gelatin dunia atau 86,91 % dari acuan kapasitas berdasar derajat persaingan pasar gelatin dunia.

Keunggulan gelatin yang akan diproduksi di Indonesia adalah kejelasan status kehalalan gelatin, keamanan gelatin dari infeksi BSE atau TSE dan bahan lain yang berbahaya. Selain itu, variasi kegunaan gelatin yang cukup luas dalam aplikasi industri membuat gelatin yang diproduksi dapat berasing dengan produk lain yang kegunaannya sama dengan gelatin. Harga gelatin dan persentase kapasitasnya ditetapkan bervariasi berdasarkan kualitas yaitu Rp.40.824,00 (36 %), Rp.45.684,00 (24 %), Rp.68.040,00 (20 %) dan Rp. 229.897,00 (6 %).

Teknologi proses produksi yang dipilih adalah proses asam (gelatin tipe A). Mesin-mesin dan peralatan yang digunakan perpaduan antara teknologi gelatin Eropa dan mesin dan peralatan buatan dalam negeri.

Perusahaan gelatin ini membutuhkan 101 orang tenaga kerja langsung dan tidak langsung. Berdasarkan aspek perijinan, perpajakan serta lingkungan pendirian industri gelatin berbahan baku kulit split layak dilaksanakan karena tidak ada masalah terhadap ketiga aspek tersebut.
Biaya investasi proyek didapat dari modal sendiri sebesar 30 % atau Rp. 15.028.707.601,00. dan modal pinjaman dari bank sebesar 70 % atau Rp. 35.066.984.403,00. Total keseluruhan biaya investasi sebesar Rp.50.095.692.005,00, terdiri dari biaya investasi tetap sebesar 81,37 % atau Rp.40.761.499.112,00 dan biaya modal kerja sebesar 18,63 % atau sebesar Rp. 9.334.192.893,00.

Nilai kriteria kelayakan yaitu NPV sebesar Rp.11.144.140.916,00, IRR sebesar 32,75 %, Net B/C sebesar 1,22 dan PBP selama 4,54 tahun. Nilai-nilai tersebut menunjukkan industri gelatin berbahan baku kulit split layak secara finansial. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa industri gelatin berbahan baku kulit split lebih sensitif terhadap penurunan harga jual dibandingkan kenaikan harga bahan baku dan bahan pembantu. Industri ini masih layak pada kenaikan harga bahan baku sampai 493 %, penurunan harga jual sampai 10,76 % dan kenaikan biaya investasi sampai 17,85 %.

DAFTAR ISI


 Hal
BIODATA2
DAFTAR ISI3
DAFTAR TABEL6
DAFTAR GAMBAR7
DAFTAR LAMPIRAN8
I. PENDAHULUAN 
---A. LATAR BELAKANG10
---B. TUJUAN PENELITIAN11
---C. RUANG LINGKUP11
II. TINJAUAN PUSTAKA 
---A. KULIT SPLIT11
---B. GELATIN14
---C. STUDI KELAYAKAN17
------1. Aspek Pasar dan Pemasaran17





------2. Aspek Teknis dan Teknologis17
------3. Aspek Manajemen dan Organisasi18
------4. Aspek Legal Yuridis18
------5. Aspek Lingkungan18
------6. Aspek Finansial dan Ekonomi19
III. METODOLOGI 
---A. KERANGKA PEMIKIRAN20
---B. PENGUMPULAN DATA20
---C. ANALISIS DATA22
------1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran22
------2. Analisis Aspek Teknis dan Teknologis24
------3. Analisis Aspek Manajemen dan Organisasi24
------4. Analisis Aspek Legal Yuridis26
------5. Analisis Aspek Lingkungan27
------6. Analisis Aspek Finansial dan Ekonomi27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 
---A. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN31
------1. Potensi Pasar31
------2. Derajat Persaingan Struktur Pasar33





------3. Pangsa Pasar35
-----4. Strategi Bauran Pemasaran36
---B. ASPEK TEKNIS TEKNOLOGIS43
-----1. Bahan Baku44
-----2. Lokasi Perusahaan45
-----3. Lokasi Perusahaan47
-----4. Teknologi Proses48
-----5. Tata letak pabrik52
---C. ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI57
-----1. Kebutuhan Tenaga Kerja57
-----2. Struktur Organisasi57
-----3. Deskripsi Tugas59
---D. ASPEK LEGAL YURIDIS62
-----1. Bentuk Usaha62
-----2. Prosedur Perizinan62
-----3. Perpajakan65
---E. ASPEK LINGKUNGAN66
-----1. AMDAL66
-----2. Potensi Limbah Gelatin68





---F. ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMI68
-----1. Asumsi68
-----2. Sumber dana dan Struktur Pembiayaan69
-----3. Biaya Investasi69
-----4. Harga dan Prakiraan Penerimaan71
-----5. Proyeksi Laba Rugi72
-----6. Proyeksi Arus Kas72
-----7. Analisa Titik Impas73
-----8. Kriteria Kelayakan Investasi73
-----9. Analisa Sensitivitas75
-----10. Analisis Ekonomi76
V. KESIMPULAN DAN SARAN 
---A. KESIMPULAN77
---B. SARAN78
DAFTAR PUSTAKA79
LAMPIRAN84


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Agroindustri

Kemasan Cerdas dengan Sensor Kebusukan Fillet Ikan. Mahasiswa bernama lengkap Yogi Waldingga Hasnedi berhasil membuat kemasan cerdas pendeteksi kebusukan fillet ikan. Ia memulai penelitiannya karena melihat bahwa penilaian kesegaran ikan yang dilakukan masyarakat sampai saat ini masih menggunakan indra dengan faktor yang diamati berupa penampakan (diamati pada mata, kulit, dan insang), tekstur, bau, dan warna. Sejalan dengan kemajuan teknik kemasan, berbagai penilaian tingkat kesegaran ikan saat ini telah mengarah pada produk kemasan yang terintegrasi antara nilai kemasan tersebut dengan tingkat kesegaran ikan itu sendiri...Selengkapnya

Tips Trik Menulis Skripsi